29 Juni 2008

PeRsEliNgKuHaN


Perselingkuhan Terbongkar, Oknum Satpol PP Ngamuk


PRILAKU Wayan Su (25) tak patut ditiru. Biasanya ketika seseorang kesalahannya terbongkar dia akan bertobat, minimal sedikit menggombal untuk menutupi peringai buruknya. Tapi, oknum anggota Satpol PP Pemkab Karangasem ini tidak. Dia justru ngamuk dan menghajar istrinya ketika aksi perselingkuhannnya terbongkar.
Kejadian menggelikan itu berlangsung Kamis (20/12) siang lalu. Su yang asal Dusun Lebah, Desa Purwakerti, Abang, Karangasem ini nekat melakukan aksi penganiayaan di tempat kerja istrinya, restoran Good Karma, Dusun Banyuning, Desa Bunutan, Abang.
Tentunya bukan derita fisik saja yang dialami sang istri, Ni Ketut Murtini (22), tapi juga mental. Bagaimana tidak, aksi penganiayaan yang menimpa dirinya sempat disaksikan teman-temannya. Bahkan teman-temannyalah yang menyelamatkan dia dari amukan sang suami.
‘’Saya kecewa, saya kesal,’’ keluhnya saat melaporkan peristiwa memilukan itu kepada pihak berwajib.
Aksi brutal Su terjadi ketika oknum anggota Satpol PP ini baru pulang piket malam. Tiba di rumah sekitar pukul 12.40, darah lelaki ini langsung panas karena foto cewek yang oleh sang istri dicurigai sebagai selingkuhannya, ditemukan dalam keadaan robek. Yakin pelakunya adalah istrinya sendiri, Su pun buru-buru pergi. Sayangnya, itu bukan karena malu ataupun merasa bersalah. Dua justru emosi dan ingin melampiaskannya kepada orang yang diduga merobek yakni istrinya sendiri.
Tiba di tempat Murtini bekerja, Su langsung mengeluarkan unek-unekya. Istrinya yang sedang asyik bekerja langsung didamprat, ditanyai masalah foto tersebut. Di lain pihak, Murtini yang sejak lama sudah curiga suaminya selingkuh juga tak mau tinggal diam. Dia melawan sampai akhirnya terjadi perang mulut.
Tapi sekali lagi sayang. Bukannya minta maaf, Su malah menjadi-jadi. Mungkin lantaran tak tahan dengan ocehan Murtini, tiba-tiba saja dia mengambil kerat minuman di pojok ruangan. Lalu, dengan sekuat tenaga kerat kosong tersebut dilempar ke arah sang istri. Untung Murtini sempat menghindar sehingga serangan itu tak mengenai sasaran.
Gagal pada serangan pertama membuat Su makin kalap. Tanpa mempedulikan orang-orang di sekitarnya, secepat kilat dia menggapai ramput sang istri lalu dijambak kuat-kuat. Tak itu saja, beberapa kali tamparan ke arah pipi sempat didaratkannya.
Murtini yang kalah tenaga nyaris jadi bulan-bulanan. Beruntung, orang yang melihat kejadian itu segera dapat ditenangkan Su sehinga aksi penganiayaan tak sampai berakibat fatal.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Su kini harus berurusan dengan hukum. Jika tak mampu mendapatkan kata maaf dari sang istri, dapat dipastikan kasusnya akan sampai ke meja hijau. Bukan hanya pintu penjara yang akan menunggunya, tapi pemecatan sebagai anggota Satpol PP juga telah menantinya. ‘’Ini termasuk kasus kekerasan dalam rumah tangga. Kalau bisa dibina akan kita bina, tapi kalau tidak ya diproses sesuai hukum yang berlaku,’’ terang Pahumas Polres Karangasem, Kompol Wayan
Soejarna. (BAeG)

28 Juni 2008

Adegan Hot Direkam HP, ABG Berpakaian SMP


Adegan Hot Direkam HP, ABG Berpakaian SMP


Denpasar, Dua mucikari KAA (26) dan KA (33), sangat kelewatan. Selain memperalat para korban untuk dijual kepada pria hidung belang, tiga korban yakni berinisial NKF (16), NKN (15) dan LN (22), harus menanggung malu. Pasalnya, adegan mesum mengenakan pakaian SMP itu, direkam lewat video ponsel. Dua tersangka sengaja merekam adegan ngejos, sekadar menakut-nakuti korbannya.

Polisi menemukan sejumlah adegan porno yang terekam di kamera handphone milik dua germo itu. Dalam pembuktian polisi, berdasarkan keterangan tersangka, membenarkan, setiap kali korban dijos lelaki hidung belang, selalu direkam melalui kamera handphone.

Uniknya, sebelum masuk Hotel, para korban selalu mengenakan pakaian SMP. Ini diartikan, agar para pelanggan merasa betah dan menilai perempuan yang diajak mesum dari kalangan perempuan baik-baik.

“Adegan mesum banyak ditemukan di ponsel mucikari. Korbannya selalu mengenakan pakaian SMP. Tujuan tersangka merekam adegan itu, kemungkinan untuk menakut-nakuti korban, supaya tidak kabur,” bisik sumber.

Modus operandi dengan merekam setiap adegan jos, membuat para korbanya tidak berkutik. Sehingga mayoritas para korban cenderung menuruti perintah sang mucikari kakak beradik itu.

''Gambar yang terekam di kamera masih diselidiki. Belum bisa dipastikan apakah itu korban atau lelaki hidung belang, ataukah gambar orang lain yang ditutup tersangka mucikari. Soalnya, gambar hanya tampak setengah badan dan wajah tidak terlihat,’ ungkap sumber.

Dijelaskan sumber, hasil penyelidikan lanjutan penyidik, ada satu tambahan korban yakni berinisial NWS (22). Namun, saat itu, wanita muda yang tinggal di Jalan Tangkuban Perahu ini, belum sempat di-booking para pelanggan.

''Inisialnya NWS, saat itu belum dibooking. Sementara, tiga korban lainnya sudah beberapa kali dijadikan korban nafsu bejat lelaki hidung belang,'' ungkapnya.

Menyangkut tarif sekali ngejos, sumber mengatakan, masing-masing korban ditarif antara Rp 300 ribu - Rp 500 ribu. Kemungkinan besar, kata sumber, kedua germo menjual para korban di atas satu juta.

''Pembagiannya tergantung sang mucikari. Kalau tarif korban hingga mencapai Rp 1 juta, korban mendapat bagian Rp 500 ribu,'' jelasnya.

Pesta Narkoba Dua Pemuda Diciduk


AMLAPURA—Kerja karas jajaran Polres Karangasem akhirnya menuai sukses. Rabu malam lalau jajaran Reskrim Polres Karangasem menangkap dua pemuda yang sedang pesta Narkoba jenis Sabu-Sabu. Mereka adalah I G BW 34 dengan alamat jalan Kartini 19 Amlapura dengan rekanya I Gd P 23 dengan alamat Dusun Celuk, Tiing Tali Abang. Sementara satu lagi yakni Suartika dinyatakan buron.
Penangkapan dilakukan di rumah I Gde P jalan Anggrek 12 Perumahan Padang Kerta, Amlapura. Menurut Kapolres Karangasem Kompol IGK Sudarsana penangkapan ini bermula dari imformasi masyarakat. “Ya keduanya tertangkap tangan sedang persta Sabu-Sabu,” ujarnya.
Dari TKP disita beberapa barang bukti seperti, satu gulung auminium poil, 1 botol kecil alkohol, 36 buah pipet, 19 kantung plastik kecil, 2 tabung kaca, 1 buah bong, 4 biji Procool, 1 korek api, 2 biji Konidine, 1 pakat SS dan satu uah HP Nokia N 70.
Malam itu juga sekitar pukul 22.00 wita petugas langsung mengelendang pelaku ke Polres Karangasem. Menurut imformasi yang diterima koran ini di TKP pada awalnya polisi hanya menciduk IG BW. Tidak lama kemudian rekanya GD P juga menyusul diboyong ke Polres. Menurut keterangan Polisi pesta narkoba dilakukan tiga orang. Satu lagi yang diduga sebagai pemasok kabur saat penangkapan hingga kini masih buron.
Sementara kedua pelaku dudah melakini tes urine, namun sampai kemarin belum diketahui hasilnya. Tidak itu saja, sisa SS yang ada juga dicek di Labfor Polda Bali.
Karena ini merupakan khasus narkoba polisi tidak akan memberikan penanguhan penahanan bagi pelaku. “Kita akan tetap proses…tidak ada istilah penangguhan penahanan terhadap khasus Narkoba,” ujarnya.

By BaEg